Thursday, January 7, 2016

Laki - laki lebih sulit menemukan benda yang ada dihadapannya.



Sumber gambar: http://2.bp.blogspot.com/

Pernahkah merasa tidak dapat menemukan barang padahal barang tersebut ada di dihadapan anda? Terinspirasi ketika orang tua menyuruh saya untuk mengambilkan tasbih dilemari.

Ibu         : ”jang ( nama panggilan) tolong ambilin tasbih itu dilemari!”
Penulis : ”dimana mah?”
ibu          : “itu dilemari, depan ijang tuh!”
Penulis : “(didepan dimanaaa lagi..??) diimaana ya”

Saat itu penulis mulai panik, bagaimana mungkin saya tidak dapat melihat tasbih di hadapan saya.
Penulis : “ihh.. dimanaaa ya”.

Ketika mulai terfikir untuk menyerah, ingin mengatakan “nggk tau”, barulah tasbih itu ditemukan. Memang tasbih tersebut berada didepan saya, hanya saja tergantung di aksesoris buah yang berada dihadapan wajah saya.
Saat itu penulis teringat bahwa laki-laki lebih sulit untuk menyadari apa yang ada disekitarnya ketimbang perempuan. Hal ini dikarenakan  otak laki-laki didesain untuk melihat lurus terpusat sehingga tidak menyadari apa yang ada disekelilingnya (memiliki penglihatan seperti terowongan).

Berbeda dengan perempuan yang memiliki jangkauan penglihatan yang lebih lebar sehingga ketika ada orang lain yang berjalan dibelakangnya, perempuan tersebut akan merasa terganggu. 

Pengalaman penulis ketika berjalan dibelakang perempuan saat malam hari, tiba-tiba perempuan tersebut menoleh kebelakang dan langkah jalannya berubah menjadi lebih cepat. (entah mengapa saya merasa bersalah saat itu).

Agar lebih memudahkan, Allan and Barbara pease menilustrasikan perbedaan tersebut seperti pada gambar di bawah ini.



Sebagai seorang pemburu, laki-laki harus tetap fokus ke buruannya, menjaga pandangannya agar tetap focus, dan kemudian bersiap untuk berlari, memanah, atau melempar di kejauhan yang semuanya itu tidak terlalu dibutuhkan untuk memandang secara melebar.

Berbeda dengan perempuan, mereka harus menjaga anak-anak mereka, mereka harus bisa menyetrika sambil mengetahui aktifitas anak2mereka dirumah, dan menyadari keanehan-keanehan pada suaminya seperti sehelai rambut perempuan lain di pakaian suaminya. Ya, perempuan tidak terlalu membutuhkan jarak pandang yang jauh. Mereka hanya harus menyadari disekelilingnya.

Bukan berarti laki-laki akan selalu sulit untuk melihat secara melebar atau perempuan akan selalu sulit untuk melihat jauh kedepan. Semuanya bisa dilatih. Seperti kisah seorang sipir yang terancam dibunuh oleh para tahanan. 

Saat itu, terjadi kerusuhan dipenjara di Australia, Perth, tahun 1999, beberapa narapidana mengunci beberapa orang petugas penjara. Mereka mengumumkan bahwa jika permintaan mereka tidak dipenuhi, para petugas itu akan dibunuh. Salah satu petugas penjara, Lence Bremen melaporakan bahwa hingga saat itu, ia masih memiliki penglihatan terowongan seperti biasa yang dimiliki pria. Setelah selamat dari kejadian itu, penglihatannya berkembang menjadi hamper 180 derajat. Akibat rasa takut terbunuh, dia meliahat kebelakang, kedepan, kesamping saat firasatnya mengatakan “lihatlah kesitu”.

Untuk keharmonisan keluarga, mengertilah atas kelebihan dan kekurangan setiap anggota keluarga. Setidaknya antara laki-laki dan perempuan. Penulis sangat bersyukur jika post ini bermanfaat. Jika dirasa bermanfaat dan menarik, sebarkan kepada orang-orang yang kamu cintai untuk terus belajar memahami hidup lebih baik. :)

Terimakasih :)

Tingkatkan kualitas hidupmu dengan mengetahui opini lainnya disini

Referensi:
Pease, Allan and Barbara. 1999. “Why Men don’t Listen and Women Can’t Read Map”. Ufuk publishing house

No comments:

Sebarkan untuk dunia yang lebih baik